A. KELAINAN
PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Kelainan
pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkab oleh berbagai faktor, yaitu
faktor dari luar maupun dari dalam. Yang dari luar misalnya karena masuknya
bakteri atau virus. Berikut ini beberapa kelainan yang terjadi pada sistem
reproduksi manusia:
1. Sindrom Premenstrual
Sindrom
Premenstrual adalah keadaan dimana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala,
bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri payudara yang terjadi beberapa hari
sebelum menstruasi. Penyebabnya diduga adalah kadar estrogen tinggi,
progesterone rendah, gangguan metabolisme karbohidrat, kadar prolaktin tinggi,
dan gangguan psikis.
2. Impotensi
Impotensi
adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Impotensi dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain gangguan produksi hormon testosterone,
kelainan psikis, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alcohol, obat-obatan,
dan gangguan sistem saraf.
3. Amenore
Penyakit ini
mengacu pada suatu kondisi di mana seorang individu gagal untuk menstruasi. Ada
dua jenis amenorrhea amenore primer dan sekunder. Amenore primer adalah
keterlambatan siklus menstruasi abnormal, sedangkan amenore sekunder terjadi
pada wanita yang belum mencapai usia premenopause.
4. Oligomenore
Oligomenore adalah kondisi yang ditandai oleh
celah yang berkepanjangan antara dua menstruasi. Biasanya seorang wanita
menstruasi setiap 25-30 hari, meskipun dalam oligomenore, perempuan hanya
mengalami menstruasi selama 4 sampai 9 kali dalam setahun. Kondisi ini
disebabkan karena kekurangan estrogen dan dapat mengakibatkan kemandulan.
5. Gonorea
Gonorea
merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra,
serviks, rectum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Gonorea yang ditularkan dari ibu ke anaknya saat kelahiran dapat menyebabkan
kebutaan. Bakteri Neisseria mudah bermutasi sehingga resisten terhadap
antibiotic. Oleh karena itu, penyakit ini harus segera ditangani. Gejalanya
rasa sakit saat buang air kecil dan kelurnya nanah berwarna kuning kehijauan
dari uretra.
6. Endometriosis
Kelainan ini
terjadi ketika endometrium yang biasanya di garis rahim tumbuh di tempat lain.
Serbuan yang paling umum adalah tuba falopi, jaringan lapisan panggul wanita
dan ovarium. Masalah terjadi karena darah biasanya melewati selama menstruasi
yang terperangkap dari lapisan pengungsi, dan mengiritasi jaringan sekitarnya.
7. Prostatis
Prostatis
adalah peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan uretra.
Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menyumbat uretra sehingga timbul rasa
nyeri dan sulit buang air kecil.
8. Sindrom Ovarium polikistik
Sindroma
ovarium polikistik (PCOS) mengacu pada kondisi ovarium wanita. Penyakit ini,
menyebabkan ovarium membesar dan ditutupi oleh sejumlah kista kecil. Jenis
penyakit ini adalah gangguan hormonal yang umum pada wanita usia reproduksi.
Hal ini ditandai dengan periode menstruasi yang abnormal dan pertumbuhan rambut
yang berlebihan. Jika tidak terdiagnosa pada tahap awal dapat mengakibatkan
komplikasi jangka panjang dan berisiko.
9. Erosi serviks
Erosi serviks adalah kondisi di mana borok terbentuk di daerah
leher rahim. Hal ini ditandai dengan bintik-bintik merah dan pink cerah,
sekitar pembukaan serviks. Selama awal penyakit, potongan lendir dibuang oleh
tubuh. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan berbagai tingkat tindakan
perbaikan.
10. Cervicitis
Cervicitis
adalah peradangan serviks uterus. Kelenjar lendir banyak terbentuk di wilayah
ini yang menjaga vagina dilumasi. Meskipun demikian, ini menciptakan lingkungan
yang kondusif bagi pertumbuhan mikroba dan bakteri lainnya. Dengan demikian,
infeksi pada vagina dapat ditularkan ke servik uterus yang pada akhirnya
menyebabkan peradangan leher rahim.
11. Sifilis
Sifilis
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema palladium. Infeksi terjadi pada organ kelamin bagian
luar. Sifilis dapat berkembang ke tahap sekunder dan tersier yang sulit
diamati. Sifilis sekunder menular sedangkan yang tersier tidak menular. Akan
tetapi sifilis tersier menimbulkan dapat menimbulkan kerusakan pada otak,
jantung, pembuluh darah, hati.
12. Vulvovaginitis
Vulvovaginitis
adalah peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala
keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih kehijauan dari vagina.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella
vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis atau oleh jamur Candida albicans.
13. Demam Panas Karena Baru Melahirkan
Demam panas karena baru melahirkan dikenal sebagai demam nifas seperti
itu terjadi dalam waktu 10 hari melahirkan atau keguguran. Plasenta baku
menjadi sangat rentan terhadap luka dan infeksi setelah pemisahan. Hal ini
ditandai dengan demam yang sangat tinggi, dan memerlukan perhatian medis.
14. AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Acquired berarti
diperoleh, Immune Deficiency berarti
kekebalan yang rapuh, Syndrome
berarti kumpulan gejala yang timbul bersamaan. Jadi, AIDS mempunyai arti
menurunnya kekebalan tubuh terhadap penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah
sekali terserang penyakit yang berbahaya.
B. TEKNOLOGI
YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM REPRODUKSI
Untuk membantu mengatasi masalah reproduksi, berbagai pengetahuan tentang
teknologi telah berkembang sangat pesat. Teknologi tersebut antara lain:
1. Intracytoplasmic Sperm Injection
Intracytoplasmic Sperm Injection
merupakan terapan teknologi dengan metode dan prosedur yang lebih canggih.
Satu sel sperma disuntikkan langsung ke sebuah sel telur. Metode tersebut lebih
efektif pada seorang laki-laki yang mempunyai beberapa masalah kesuburan.
2. Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan merupakan terapan teknologi yang dilakukan dengan cara memasukkan sperma
ke dalam vagina oleh seorang ahli kesehatan. Sperma biasanya berasal dari
pasangannya (suami). Inseminasi buatan dilakukan terhadap perempuan yang
suaminya mempunyai jumlah sperma yang sedikit. Sebuah variasi dari inseminasi
buatan adalah penggunaan obat-obatan yang dapat merangsang ovari. Selanjutnya,
sperma donor ditempatkan di dalam uterus, dekat vagina.
3. Bayi Tabung
Bayi Tabung merupakan terapan teknologi biasa dilakukan terhadap perempuan (istri) yang
sel telurnya tidak dapat turun ke dalam oviduk. Hal tersebut kemungkinan
disebabkan oleh infeksi atau kelainan bawaan sehingga saluran tersebut
tersumbat. Pada bayi tabung, proses pembuahan terjadi di luar kandungan, yaitu
di dalam cawan laboratorium. Telur yang belum matang diambil dari ovarium
dengan suatu alat, kemudian dimatangkan dalam cawan dengan obat penyubur.
Selanjutnya, sel telur yang sudah matang direaksikan dengan sperma. Setelah dua
sampai empat hari, embrio siap diimplantasi ke rahim.
4. Pengontrolan Kehamilan
Pengontrolan kehamilan merupakan suatu terapan teknologi untuk mengontrol kehamilan. Pengontrolan
kehamilan dapat dilakukan dengan cara menggunakan alat kontrasepsi (alat pencegah
kehamilan). Untuk mencegah kehamilan, meski tidak 100% tingkat keberhasilannya,
beberapa ibu menggunakan obat-obatan pencegah kehamilan. Reaksi obat tersebut
meliputi rintangan mekanis terhadap lintasan sperma. Beberapa jenis spermisida
dalam bentuk busa, jeli, atau tablet merupakan bahan kimia yang dapat mematikan
sperma.
C. GAYA HIDUP
SEHAT UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI
Banyak
yang dapat kita lakukan untuk hidup secara sehat supaya dapat terhindar dari
berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi. Gaya hidup sehat yang dapat
kita lakukan diantaranya:
1. Kebersihan Pakaian Dalam
Seharusnya
dalam sehari, minimal mengganti pakaian dalam sebanyak dua kali untuk menjaga
kebersihan. Selain itu, pilihlah bahan celana dalam yang dapat mudah menyerap
keringat, karena jika tidak jamur bisa menempel di alat kelamin. Hindari untuk
saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain bahkan itu keluarga sendiri,
karena setiap orang memiliki kondisi kelamin yang berbeda.
2. Menghindari Menggunakan Celana Dalam dan Celana Jeans yang Ketat
Memakai
celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan dapat
menyebabkan kulit susah untuk bernafas dan akhirnya dapat menyebabkan daerah
tersebut berkeringat, lembab, mudah terkena jamur dan teriritasi. Pemakaian
celana ketat itu bagi pria dapat membuat peredaran darah yang tidak lancar dan
membuat penis serta testis dalam keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh
suhu, keringat dan pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.
3. Pemakaian Pantyliner
Pemakaian
pantyliner tidak dianjurkan digunakan setiap hari, sebaiknya Pantyliner hanya
digunakan ketika keputihan. Akan lebih baik jika membawa celana dalam pengganti
dari pada menggunakan pantyliner tiap hari.
4. Membersihkan Alat Kelamin Setelah Buang Air Kecil atau Besar
Usahakan
untuk selalu membersihkan bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun. Untuk
wanita, siramlah dengan air dengan arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya.
Hal ini untuk mencegah masuknya kuman dari dubur ke vagina. Untuk pria, cukup
hanya membersihkan dengan air bersih.
5. Pemeriksaan Rutin
Usahakan
untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin pada alat kelamin sangat diperlukan.
Bagi pria pemeriksaan testis (buah zakar) dapat dilakukan sendiri, dengan cara:
ü Kenali
ukuran, bentuk, serta berat masing-masing testis.
ü Dengan
menggunakan kedua belah tangan, raba masing-masing testis.
ü Waspadai
jika ada benjolan kecil di bawah kulit, di bagian depan atau sepanjang testis.
Jika ada benjolan atau pembengkakan, segera periksakan diri ke dokter.
ü Jika
terdapat sesuatu yang tidak seperti biasanya dan tidak terasa nyaman segera
konsulultasikan kepada dokter.
ü Jika ada
perubahan warna, kadang disertai bau yang kurang sedap dan gatal-gatal pada
alat kelamin, segeralah berkonsultasi ke dokter.
6. Mengganti Pembalut Secara Teratur
Bagi para
wanita yang sedang menstruasi atau haid untuk supaya tidak malas mengganti
pembalut karena ketika menstruasi kuman-kuman mudah untuk masuk dan pembalut
yang telah ada gumpalan darah merupakan tempat berkembangnya jamur dan bakteri.
Usahakan untuk mengganti setiap 4 jam sekali, 2-3 kali sehari atau sudah merasa
tidak nyaman. Jangan lupa, bersihkan vagina sebelum mengganti pembalut.
7. Merawat rambut yang Tumbuh di Sekitar Alat Kelamin
Perawatan
bulu disarankan untuk dirapikan saja dengan memendekkan, dengan gunting atau
dicukur. Namun sebelumnya menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan
menggunakan alat cukur khusus yang lembut, dan sudah dibersihkan dengan sabun
dan air panas. Rambut-rambut tersebut berfungsi untuk kesehatan alat kelamin,
yaitu berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang melawan bakteri
jahat serta menghalangi masuknya benda asing kecil ke dalam vagina. Sehingga
perlu rajin menjaganya agar tidak menjadi sarang kutu dan jamur.
0 komentar:
Posting Komentar